Jakarta, 6 Agustus 2025 — Harga saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) melonjak tajam hingga penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, Rabu (6/8/2025), meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru mengalami pelemahan tipis.
Mengutip data RTI, saham COIN ditutup menguat 23,97% ke level Rp 1.500 per saham pada sesi pertama. Saham COIN dibuka naik 60 poin di harga Rp 1.270 per saham dan bergerak pada rentang Rp 1.250 hingga Rp 1.500. Sepanjang sesi pertama, saham COIN mencatatkan 66.527 kali frekuensi perdagangan dengan volume mencapai 2.749.162 saham dan nilai transaksi Rp 391,2 miliar.
Kenaikan signifikan ini terjadi saat IHSG terkoreksi tipis 0,01% ke posisi 7.514,66, dengan indeks LQ45 turun 0,52% ke 792,08. Sentimen pasar secara umum menunjukkan tekanan, dengan 321 saham menguat, 269 saham melemah, dan 210 saham stagnan. Total nilai transaksi harian mencapai Rp 7,7 triliun, dengan volume perdagangan sebanyak 15,8 miliar saham.
Kinerja Keuangan COIN Jadi Pemicu Optimisme
Kenaikan harga saham COIN didorong oleh sentimen positif atas laporan kinerja keuangan semester pertama 2025. Emiten yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 9 Juli 2025 ini mencatatkan EBITDA sebesar Rp 56,9 miliar dan laba bersih Rp 25,6 miliar, mencerminkan operasional yang efisien dan model bisnis yang matang.
Direktur Utama COIN, Ade Wahyu, menjelaskan bahwa lonjakan kinerja tersebut merupakan hasil dari operasi penuh COIN pada tahun ini. Selain itu, kontribusi dari anak usaha, PT Central Finansial X (CFX) sebagai bursa aset kripto, juga semakin besar melalui proses onboarding para Pedagang Aset Keuangan Digital (PAKD) ke dalam ekosistem Bursa CFX.
“Pencapaian ini menandai rampungnya fase konsolidasi dan transformasi kami. Kinerja Perseroan pada Januari hingga Juni 2025 mencerminkan kekuatan model bisnis yang kami bangun dan kini telah beroperasi secara penuh dan efisien. Bahkan pendapatan kami telah melampaui total pendapatan sepanjang tahun 2024,” ungkap Ade.
COIN mencatat pendapatan sebesar Rp 113,15 miliar pada semester I 2025, atau melesat hingga 187 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tidak hanya dari sisi pendapatan, Perseroan juga berhasil memangkas liabilitas jangka pendek dari Rp 231,95 miliar menjadi Rp 60,70 miliar per akhir Juni 2025.
Selain itu, COIN juga mencatatkan arus kas bersih positif dari aktivitas operasi sebesar Rp 71,17 miliar, yang menunjukkan kondisi likuiditas yang kuat.
Sektor Kripto dan Prospek Jangka Panjang
Dalam pernyataannya, Ade juga menegaskan bahwa COIN akan terus memperkuat portofolio usaha, terutama pada dua anak usahanya yaitu Bursa CFX dan Lembaga Kustodian ICC, dengan tetap menjunjung tinggi transparansi, inovasi, dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
“Perseroan berkomitmen untuk menangkap peluang baru dan menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar Ade.
IHSG Masih Tertekan, Sektor Energi dan Bahan Baku Menguat
Sementara itu, pelemahan IHSG disebabkan oleh tekanan di sebagian besar sektor. Sektor consumer nonsiklikal memimpin pelemahan dengan koreksi 0,81%, diikuti sektor kesehatan (-0,77%), keuangan (-0,21%), dan infrastruktur (-0,18%).
Namun di sisi lain, sektor energi tumbuh 1,27%, sektor basic materials naik 1,4%, dan sektor industri menguat 0,84%.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp 16.359, menunjukkan stabilitas relatif di tengah fluktuasi pasar saham.
Sumber: RTI, BEI, Keterangan Resmi Perseroan
Posting Komentar
Posting Komentar